Proses
merancang brand produk agak berbeda dengan merancang brand perusahaan. Kita harus
lebih banyak mengamati faktor eksternal seperti sasaran pasar dan produk
kompetitor. Tak banyak nilai filosofis yang harus kita pelajari terlebih dahulu
saat mendesajn logo produk yang perlu dipelajari adalah pasar sukanya seperti
apa, dan produk kompetitor seperti apa. Nah tugas kita adalah membuat sebuah
logo yang dapat mengakomodir kepentingan calon konsumen dan memiliki perbedaan
yang jelas dengan produk kompetitor.
Lalu sebelum merancang, kita juga perlu mencari informasi terlebuh dahulu
apakah customer sudah menyiapkan kemasan untuk produknya. Jika sudah, maka
bentuk kemasan akan menjadi salah satu sumber inspirasi dalam proses mendesain
logo. Jika beljm, maka kita perlu menanyakan apakah kemasan yang akan digunakan
sama dengan kemasan yang digunakan oleh kompetitor. Jika sama atau kurang levih
sama, maka kita harus memiliki kemasan itu di atas meja kerja kita. Amati
kemasan itu lalu buatlah logo dan penampilan yang berbeda dari yang dimiliki
oleh kompetitor.
Ada baiknya sebelum
mendesain brand produk dan kemasan, kita tanyakan pula kepada klien apakah logo dan
kemasan yang akan dirancang menyerupai penampilan produk dan kemasan kompetitor
atau ingin dibuat dengan bentuk yang sama sekali berbeda. Hal ini penting
karena banyak pengusaha yang menginginkan tamoilan produknya menyamai produk
kompetitor. Namun ada pula pengusaha yang idealis yang tak mau sedikitpun
memiliki kesamaan dengan produk kompetitor. Dengan informasi ini diharapkan
proses perancangan akan berjalan lebih efektif.
Dalam dunia desain grafis, untuk
mendesain sebuah brand yang telah memiliki kemasan, maka kita perlu memahami
terlebih dahulu bagian mana yang akan dijadikan kover atau bagian muka.
Seberapa besar bidang yang tersedia pada bagian muka kemasan tersebut. Hal ini
perlu dilakukan khususnya untuk kemasan yang berbentuk silender seperti botol
kecap, botol selai, atau gelas plastik. Karena luas bidang kemasan tidak sama
dengan luas bidang pandangan. Hal ini tentu akan mepengaruhi besar kecil dan posisi
peletakan logo yang akan kita buat.
Setelah informasi memadai prises perancangan
logo dapat kita mulai. Langkahnya sama buat bidang terlebih dahulu, lalu
ketikan nama brandnya lalu aturlah bentuknya sedemikian rupa sehingga dapat
dilihat dengan jelas. Jika akan menambahkan image, maka image tersebut harus
diletakan menyatu dengan nama produk. Jika tak ada image oada brand tersebut
maka aturlah agar jenis font dan bentuknya berbeda dengan teks-teks lainnya
yang akan dimunculkan di dalam kemasan. Kalau bingung perhatikan dua logo di
bawah ini. Satu logo hanya berupa teks dengan bentuk khusus, satu lagi
berbentuk logo dengan image yang spesifik. Perhatikanlah bahwa pada logo yang
ada imagenya, teks tampak lebih menonjol dibandingkan imagenya. Ingat abaikan
oewarnaan dulu bekerjalah dalam pewarnaan hitamputih terlebih dahulu.
Setelah
bentuk logo jadi, ajukan pada klient beberapa alternatif. Minta ia memilih.
Setelah ada yang dipilih barulah kita atur pewarnaannya. Buatlah beberapa
alternatif dan ajukan kembali. Setelah terpilih, jadikan brand tersebut sebagai
inspirasi utama dalam mendesain tampilan bagian muka kemasan.
Dalam proses mendesain brand produk, antara tampilan logo dan tampilan kemasan
adalah dua hal yang tak boleh dipisahkan.keduanya adalah satu kesatuan.
Oleh karena itu jika brand yang kita rancang memilki image, misalnya kopi kapal
api dengan image kapal apinya, kopi cap obor dengan gambar obornya, maka
berhati-hatilah saat membuat image untuk kemasan. Image yang ada pada kemasan tak boleh mengganggu brandmark atau logo yang kita letakan pada kemasan. Demikian tips desain grafis kali ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar